Viral! Uji Air + Pertalite: Fakta atau Hoaks?
Belakangan ini, video viral di TikTok dan YouTube ramai menunjukkan “uji air + Pertalite”.
Katanya, kalau dicampur air dan BBM memisah jadi dua lapisan — berarti bensinnya campur etanol.
Banyak orang langsung panik, takut mobilnya rusak karena bahan bakar tidak murni. 😨
Padahal, tidak semua hasil “uji air” itu bisa disimpulkan sebagai campuran etanol berbahaya.
Nah, kali ini Bengkel Wiguna Depok akan bantu kamu pahami cara membedakan BBM aman dan BBM terkontaminasi etanol — lengkap dengan cara tes sederhana yang bisa kamu lakukan di rumah.
Kenapa Etanol Bisa Bikin BBM Terlihat “Aneh”?
Secara kimia, etanol mudah bercampur dengan air.
Kalau BBM kamu memang mengandung sedikit etanol (misalnya 2–5%), maka saat dicampur air:
- Etanol akan “menarik” air dan bercampur di bagian bawah wadah
- Bensin murni akan mengapung di atasnya
Efek inilah yang bikin muncul dua lapisan cairan pada video viral tersebut.
Jadi, hasil itu belum tentu bukti bensin palsu, bisa jadi cuma reaksi alami bahan bakar beretanol rendah.
Cara Tes BBM Campur Etanol di Rumah (Sederhana & Aman)

Bahan yang Dibutuhkan:
- Botol kaca bening ukuran 500 ml (transparan)
- Air bersih (100 ml)
- Sampel BBM (sekitar 200 ml)
- Sendok takar atau suntikan cairan (opsional)
Langkah-langkah:
- Masukkan 100 ml air ke dalam botol kaca.
- Tambahkan 200 ml BBM yang ingin diuji (Pertalite, Pertamax, dsb).
- Tutup rapat, lalu kocok ringan selama 10–15 detik.
- Diamkan botol selama ±2 menit.
Hasil Observasi:
- BBM normal (tanpa etanol berlebih): tetap dua lapisan jelas (air di bawah, bensin di atas).
- BBM beretanol tinggi: lapisan air akan terlihat lebih keruh dan volumenya bertambah (menandakan etanol “turun” ke lapisan bawah bersama air).
💡 Catatan: Uji ini tidak akurat secara laboratorium, tapi bisa memberi gambaran awal kalau BBM kamu terlalu menyerap air atau mengandung etanol lebih dari batas wajar.
Penjelasan Ilmiah dari Bengkel Wiguna
Menurut tim Wiguna Tech Division, efek “BBM campur air” ini sangat bergantung pada:
- Suhu lingkungan
- Lama penyimpanan BBM
- Kelembapan udara
- Kondisi wadah (logam atau plastik)
Etanol memang ramah lingkungan, tapi sifat higroskopisnya (penyerap air) bisa jadi masalah jika:
- BBM disimpan terlalu lama di tangki
- SPBU tidak menjaga kelembapan tangki bawah tanah
- Mobil jarang digunakan, sehingga terjadi kondensasi di tangki
Hasilnya: campuran air dan etanol menumpuk di dasar tangki → bahan bakar tidak terbakar sempurna → mesin brebet, ngempos, bahkan mogok.
Ciri-Ciri BBM yang Sudah Tercampur Etanol Tinggi atau Air
- Tarikan mobil terasa berat, tenaga hilang mendadak
- Idle mesin tidak stabil (RPM naik-turun)
- Knalpot keluar asap putih tipis
- Tercium bau alkohol atau “manis” dari tangki
- Filter bensin cepat kotor
Kalau tanda-tanda ini muncul setelah kamu isi BBM, jangan langsung panik — tapi segera lakukan pemeriksaan di bengkel profesional seperti Wiguna.
Solusi dari Bengkel Wiguna: Detoks Jalur Bahan Bakar
Daripada ribet analisa cairan terus, lebih baik fokus pada solusi nyata.
Tim Bengkel Wiguna Depok merekomendasikan tiga langkah preventif & recovery:
1. Fuel System Purifier
Membersihkan seluruh jalur bahan bakar dari endapan air dan etanol, termasuk tangki, selang, fuel rail, dan injektor.
2. Carbon Detox
Membersihkan ruang bakar dan throttle body dari residu etanol serta karbon hasil pembakaran tidak sempurna.
3. Stinger Engine Flush
Menguras sisa oli kotor dan residu kimia akibat bahan bakar tercemar — tanpa perlu bongkar mesin.
💡 Kombinasi ketiganya dikenal sebagai “Etanol Recovery Package Wiguna” — solusi aman, cepat, dan hemat dibanding bongkar mesin.
Fakta: Kenapa Tes Air Tidak Selalu Akurat
Banyak orang berpikir, kalau BBM berubah warna atau memisah lapisan, berarti palsu.
Padahal tidak sesederhana itu.
Etanol bisa bereaksi dengan:
- Mineral di air
- Logam di botol
- Klorin dari air PDAM
Jadi, warna keruh belum tentu menandakan BBM jelek.
Kalau kamu ingin hasil pasti, uji laboratorium BBM menggunakan Hydrometer dan Gas Chromatography adalah metode paling akurat — dan itu biasa kami lakukan untuk klien fleet besar di Wiguna.
Studi Kasus dari Pelanggan Wiguna
Seorang pelanggan membawa Avanza 2014, mengeluh mobil brebet parah setelah isi bensin di SPBU kecil.
Setelah diperiksa:
- Ada air di dasar tangki
- Filter bensin penuh karat
- AFR tidak stabil (0.78–1.02)
Setelah treatment Fuel System Purifier + Carbon Detox, mesin kembali normal dan emisi turun drastis.
“Ternyata bukan BBM-nya jelek, tapi tangkinya udah lembab dan lama nggak dibersihin,” ujar mekanik senior Wiguna.
Tips Biar Aman Isi BBM Setiap Hari
- Selalu isi di SPBU besar atau resmi Pertamina
- Jangan tunggu tangki kosong total baru isi
- Lakukan Fuel System Cleaning tiap 10.000 km
- Jangan biarkan mobil nganggur lebih dari 2 minggu tanpa start
- Kalau ragu dengan BBM, lakukan Etanol Quick Test pakai botol kaca
Kesimpulan
BBM dengan campuran etanol sebenarnya tidak berbahaya, asal kadarnya sesuai dan sistem bahan bakar kamu bersih.
Tapi kalau kadar air dan etanol sudah berlebihan, efeknya bisa terasa cepat: brebet, boros, bahkan mogok.
Jadi, sebelum menyalahkan SPBU, pastikan sistem bahan bakar kamu dalam kondisi bersih & siap etanol.
Dan di Bengkel Wiguna Depok, semua bisa dilakukan tanpa bongkar — dengan alat modern & chemical premium.
Mau tahu kondisi BBM kamu aman atau nggak?
Datang ke Bengkel Wiguna Depok, kami bantu cek gratis dengan Fuel Quality Quick Test 🔬
💬 Klik tombol WhatsApp di bawah untuk booking sekarang!
🚗 No Drama, No Bongkar-Bongkar, No Tebak-Tebak, No Tipu-Tipu!
